Translate

Jumat, 27 Februari 2015

Gubernur Provinsi Sulawesi Utara

Gubernur Provinsi Sulawesi Utara





Berikut, Daftar Gubernur Provinsi Sulawesi Utara.



1. Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi

Lahir  : Tondano, Prov. Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 5 November 1980
Wafat : Jakarta, Indonesia, 30 Juni 1949
Masa Menjabat : 2 September 1945 - 31 Desember 1949

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di TondanoSulawesi Utara5 November 1890 – meninggal di Jakarta30 Juni 1949 pada umur 58 tahun) adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dariSulawesi UtaraIndonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.
Sam Ratulangi juga merupakan Gubernur Sulawesi yang pertama. Ia meninggal di Jakarta dalam kedudukan sebagai tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 dan dimakamkan di Tondano. Namanya diabadikan dalam nama bandar udara di Manado yaitu Bandara Sam Ratulangi dan Universitas Negeri di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi.

2. Arnold Achmad Baramuli
Lahir  : Pinrang, Prov. Sulawesi Selatan, Hindia Belanda, 20 Juli 1930
Wafat : Jakarta, Indonesia, 2006
Masa Menjabat : 23 Maret 1960 - 15 Juli 1962

Arnold Achmad Baramuli adalah seorang politikuspengusaha, dan mantan jaksa asal Indonesia. Berasal dari Partai Golkar, ia adalah pendiri Grup Poleko yang pernah berusaha dalam industri kimia.
Baramuli memulai karier di jalur birokrasi. Ia pernah menjadi jaksa pada Kejaksaan Negeri Jakarta (1954-1956) dan Jaksa Tinggi dan Jaksa Tinggi Tentara untuk Indonesia Timur (1956-1960). Ia lalu menjadi Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah (1960-1962) pada usia 29 tahun, Penasihat Menteri Dalam Negeri (1963-1965), Kepala Tim Ekonomi dan Keuangan Departemen Dalam Negeri (Depdagri) (1970-1973). Baramuli mulai menjadi anggota DPR pada tahun 1971 mewakili Golkar. Pada tahun 1973-1974 ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Depdagri, kemudian sebagai Wakil Ketua Komite Indonesia-Jepang (1974), Anggota Dewan Penyantun/Dewan Kurator Universitas Hasanuddin (1975-1977) dan anggota DPR F-KP (1978-1997).
Dari tahun 1993 hingga 1998 ia menjadi anggota Komnas HAM. Setelah itu ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung(1998-1999). Pada tahun 1997-2004 Baramuli adalah anggota MPR utusan daerah Sulawesi Selatan (Oktober 1997-2004). Jabatan terakhir yang diembannya adalah pegawai utama madya Departemen Dalam Negeri.
Baramuli pernah aktif di Kadin dan juga merupakan anggota Dewan Kehormatan Golkar. Dari pernikahannya dengan Albertina Kaunang, Baramuli mendapatkan lima orang anak dan seorang di antaranya telah meninggal. Ia mempunyai 10 orang cucu dan seorang cicit.

3. Letkol Frits Johannes Tumbelaka
FJ Tumbelaka.jpg
Lahir  : -
Wafat : -
Masa Menjabat : 15 Juli 1962 - 19 Maret 1965

F. J. Tumbelaka ditunjuk presiden pada tanggal 15 Juli 1962 sebagai Pejabat Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Utara - Tengah, yang kemudian dikukuhkan sebagai Gubernur definitif berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 tertanggal 27 Juli 1963. Letkol F. J Tumbelaka menjadi gubernur Sulawesi Utara sejak tahun 1962 -1965.


4. Brigjen. Soenandar Prijosoedarmo

Lahir  : Sidoarjo, Prov. Jawa Timur, Hindia Belanda, 17 Februari 1924
Wafat : Indonesia, 27 Desember 1984
Masa Menjabat : 19 Maret 1965 – 27 April 1966

Soenandar Prijosoedarmo adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1965-1966. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1978-1983. Ia merupakan pensiunan ABRI.
Ia diangkat menjadi Gubernur Jawa Timur menggantikan Mohammad Noer. Setelah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, ia kemudian diangkat sebagai anggota DPR dan menjadi Wakil Ketua DPR/MPR.

5. H. Abdullah Amu
Lahir  : Ratatotok, Prov. Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 2 Agustus 1912
Wafat : Manado, Indonesia, 27 Juli 1991
Masa Menjabat : 27 April 1966 – 2 Maret 1967

H. Abdullah Amu adalah Gubernur Sulawesi Utara Periode 1966 - 1967. Ia merupakan Gubernur Pertama yang beragama Muslim yang memimpin Provinsi yang mempunyai mayoritas agama Kristen ini.

6. Brigjen. Hein Victor Worang
Lahir  : Tontalete, Prov. Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 12 Maret 1919
Wafat : Jakarta, Indonesia, 3 Februari 1982
Masa Menjabat : 2 Maret 1967 – 21 Juni 1967

Hein Victor Worang adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1967-1978. Pada saat-saat permulaan masa jabatannya pada tahun 1967, ia harus berhadapan dengan berbagai pihak yang menantangnya. Pada waktu itu misalnya terkenal Peristiwa 2 September (1968) yang dengan pelopor Corps Tuhanura berusaha mengusir Worang dari jabatannya sebagai gubernur.
Tapi tak lama setelah ia berhasil menyelesaikan hal tersebut dan tantangan berikutnya adalah membereskan provinsi yang lumpuh akibat pergolakan PRRI/Permesta. Belum lagi keadaan perekonomian yang belum pulih seperti kopra diakibatkan kebun kelapa yang tak terurus selama bertahun-tahun, maupun sebab prasarana jalan hampir tiada bekas lagi.
Akhirnya pada masanya infrastruktur dibangun kembali sehingga menjadi tolak pembangunan di Sulawesi Utara sepanjang Pelita Idan Pelita II. Sasarannya adalah jalan-jalan ke perkebunan kopra dan cengkeh. Sampai tahun 1976, hampir 2000 km di antaranya sudah dapat dilalui kendaraan bermotor sehingga pusat-pusat perkebunan cengkeh dan kopra pun bisa diakses dan hasil bumi dari dua penghasilan pokok daerah ini, di samping pala dapat dijual di pasar nasional maupun internasional.

7. Brigjen. TNI Purn. Willy Gerald  Alexander Lasut
Welly-lasut.jpg
Lahir  : Tondano, Prov. Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 28 Januari 1924
Wafat : Jakarta, Indonesia, 4 April 2003
Masa Menjabat : 21 Juni 1978 - 20 Oktober 1979

Willy Lasut, GA , adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1978 - 1979. Beliau memulai tugasnya di Sulawesi Utara pada tanggal 20 Juni 1978 setelah beliau diambil sumpahnya dan dilantik di Depan sidang DPRD tingkat I Sulawesi Utara berdasarkan Surat keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 107 / M tahun 1978 tanggal 1 Juni 1978.

8. Erman Hari Rustaman

Lahir  : -
Wafat : -
Masa Menjabat : 20 Oktober 1979 - 3 Maret 1980

Erman Hari Rustaman, adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1979 -1980. Beliau menjabat Gubernur Sulawesi Utara berdasarkan Surat Keputusan Republik Indonesia nomor 176 / M tahun 1979 tanggal 17 Oktober 1979 dengan tugas utama yaitu mempersiapkan pencalonan dan pemilihan Gubernur yang definitif.

9. Letnan Jenderal (Purn.) TNI Gustaf Hendrik Mantik
Lahir  : Bandung, Prov. Jawa Timur, Hindia Belanda, 26 April 1928
Wafat : Jakarta, Indonesia,8 Agustus 2001
Masa Menjabat : 3 Maret 1978 - 3 Maret 1985

Gustaf Hendrik Mantik adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1978-1985. Walaupun ia lahir di Bandung tetapi darah Minahasa kental mengalir dalam dirinya.
G. H. Mantik sempat menjabat Asisten II Kodam V/Jaya pada tahun 1963 bahkan pada tahun 1967 ia menjadi anggota DPR GR. Sebelum menjabat Pangdam IX/ Mulawarman, G.H. Mantik memegang posisi sebagai Kepala Staf Garnizun Ibukota. G.H. Mantik menjabat Pangdam IX/Mulawarman selama 2 tahun dari 1971-1973. Tahun 1973 Mayor Jenderal TNI G.H. Mantik menjadi Pangdam V/Jaya. Jabatan ini cukup lama diembannya mulai dari tahun 1973 hingga 1977. Sehabis menjabat Pangdam V/Jaya, G. H. Mantik dengan pangkat Letnan Jenderal TNI dilantik menjadi Pangkowilhan I, ternyata jabatan ini merupakan puncak kariernya di kemiliteran karena setelah itu ia menjadi Gubernur Sulawesi Utara dan cukup lama dia duduk di kursi orang nomor satu provinsi Sulawesi Utara yaitu selama 7 tahun (1978-1985).
Dari Sulawesi Utara G. H. Mantik kembali ke Jakarta untuk menjabat Wakil Ketua MPR-RI.

10. Brigadir Jenderal Cornelis John Rantung
Lahir  : Banda Aceh, Prov. Aceh, Hindia Belanda, 7 Desember 1935
Wafat : Manado, Prov. Sulawesi Utara, Indonesia, 3 April 2013
Masa Menjabat : 3 Maret 1985 - 1 Maret 1995


Cornelis John Rantung adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 1985-1995. Ia diangkat menjadi Gubernur Sulawesi Utara menggantikan Gustaf Hendrik Mantik. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Pengkajian Strategis Sesko ABRI. Ia wafat pada tanggal 3 April 2013 di RSPAD Jakarta, dan rencananya dimakamkan pada tanggal 6 April 2013 di Taman Makam Pahlawan Kairagi, Kota ManadoSulawesi Utara. Sebelum dimakamkan ia disemayamkan terlebih dahului di Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Pada tanggal 4 Maret 1985, Brigadir Jenderal C.J. Rantung dilantik dalam Sidang Paripurna Khusus DPRD Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara untuk menggantikan Pejabat lama Letjen (Purn) G.H. Mantik yang telah habis masa jabatannya sebagai gubernur. Ia dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 45/M Tahun 1985 tanggal 18 Februari 1985, untuk masa jabatan 1985-1990. Kemudian kembali di diberikan kepercayaan di periode kedua berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/M Tahun 1990 tanggal 10 Februari 1990, untuk masa jabatan 1990-1995. Semasa hidupnya, CJ Rantung menjalani karier sebagai perwira militer di masa pemerintah Presiden Soeharto. Terakhir menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Pengkajian Strategis Sesko ABRI, sebelum diangkat menjadi Gubernur Sulut pada 1985.

10. Letnan Jend. TNI (Purn.) Evert Ernest Mangindaan
Lahir  : Surakarta, Prov. Jawa Tengah, Indonesia, 5 Januari 1943
Masa Menjabat : 1 Maret 1995 - 1 Maret 2000

Letnan Jenderal TNI (Purn) E. E. Mangindaan adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Periode 2014-2019. Sebelumnya ia menjadi Menteri Perhubungan Indonesia Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Freddy Numberi. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan Gubernur Sulawesi Utara periode 1995-2000. Ia diangkat menjadi Gubernur menggantikan Cornelis John Rantung. Ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam VIII/Trikora. Setelah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara, ia terpilih sebagai anggota DPR dan menjabat sebagai Ketua Komisi II periode 2004-2009.

10. Adolf Jouke Sondakh

Lahir  : Suluun, Prov. Sulawesi Utara, Indonesia, 20 Juni 1939
Wafat : Singapura, 8 Maret 2007
Masa Menjabat : 1 April 2000 - 18 Maret 2005


Adolf Jouke Sondakh (lahir di SuluunMinahasaSulawesi Utara20 Juni 1939 – meninggal di Singapura8 Maret 2007 pada umur 67 tahun) adalah seorang politikus Indonesia, yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara periode 2000-2005Adolf dilahirkan sebagai seorang di antara enam bersaudara dari keluarga Pdt. Markus Lolombulan Sondakh dan Dora Rosaly Rawung. Salah seorang adiknya adalah Prof.Dr.Ir. Lefrand Winston "Lucky" Sondakh, MEc., tokoh pendidikan di Sulawesi Utara. Mereka hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan, sehingga kadang-kadang tidak mempunyai apa-apa untuk makan. Kesulitan hidup ini membuat Adolf dan Lucky berjuang keras untuk lepas dari tekanan ekonomi. Adolf sejak kecil memang bercita-cita ingin menjadi tokoh politik. Karena itulah, setelah selesai pendidikan di S1, ia terjun mengajar sebagai dosen tapi juga aktif di bidang politikSondakh menjabat sebagai ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Sulawesi Utara dan pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga periode. Pada 1993 ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRSejumlah politikus muda Golkar yang kini menduduki jabatan bupati dan walikota di provinsi Sulawesi Utara adalah hasil didikannya.

10. Drs. Sinyo Harry Sarundajang

Lahir  : Kawangkoan. Prov. Sulawesi Utara, Wilayah Kolonial Jepang, 15 Februari 1945
Masa Menjabat : 13 Agustus 2005 - ... 2015

Sinyo Harry Sarundayang atau seringkali disapa SHS adalah Gubernur Sulawesi Utara periode 2005 - 2015. Pria yang telah menulis buku, merupakan gubernur kedua setelah C. J Rantung (1985 -1995) yang menjabat selama dua periode Gubernur Sulawesi Utara. Pria dengan sejuta gudang prestasi ini juga pernah dipercayakan sebagai Pjs. Gubernur Prov. Maluku (2003).

Sekian, Salam Torang Samua Basudara !!!.

Sumber :
(http://id.wikipedia.org)
(http://http://www.seputarsulut.com/daftar-gubernur-sulawesi-utara-dari-masa-ke-masa/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar